Namaku Wulan, aku bekerja disebuah perusahaan yang bergerak di bidang perhutanan. Setiap hari aku membawa tas kerja untuk keperluan sehari-hariku di kantor. Aku suka dengan model-model tas. Selain berguna untuk atribut penampilanku, tas kerjaku juga berguna untuk menyimpan berbagai keperluan penting, seperti peralatan rias, catatan kantor, hand phone dan barang-barang penting lainnya.
Tapi yang mengherankan, coba deh bongkar isi tasku, ternyata sepertiga atau separuh dari isi tas aku adalah barang-barang yang sudah tidak aku perlukan, seperti struk ATM yang sudah buram, bungkus tisu, catatan-catatan di kertas secuil, agenda atau buku yang jarang dibaca, sekumpulan uang logam, pena yang sudah macet, kumpulan tagihan dan kartu kredit yang sudah berbulan-bulan, kertas brosur dan lain sebagainya. Tak jarang tas itu ringan dan terkadang berat, tetapi apapun alasannya tas aku itu terus menambah beratnya karena barang-barang yang tak berguna itu.
Hatiku seperti tas kerja, kadang hatiku tak ubahnya seperti sebuah tas yang berat karena hal-hal yang tidak penting. Misalnya, penyesalan masa lalu, kecewa, jengkel, iri, egois, ketidak-puasan, obsesi yang tidak realistis, konflik keluarga dan sahabat, serta berbagai macam ketidak-nyamanan hati.
Perasaan aku yang tidak perlu itu membebani hidup aku sehingga berdampak pada penampilan dan prilaku yang kurang pantas untuk aku. Misalnya, wajahku kurang bersinar, perasaan bosan, stress, tidak percaya diri, malas, benci dan hal-hal yang negatif.
Untuk menghindari perasaan yang membebani diriku, aku menyortir isi hatiku seperti layaknya tas aku. Buang segala beban perasaan aku yang tidak ada manfaatnya. Aku ciptakan positive feeling disetiap pagi ketika bangun dari tidur.
***
Saat seseorang merasakan kegundahan hati, keadaan inilah yang mesti kita singkirkan. Kegundahan hati layaknya lantai dengan noda. Noda akan bersih jika pemilik rumah bersedia membersihkannya. Ruang hati itu luas. Maka, apabila terjadi kegundahan atau kegelisahan, Pemilik hati punya waktu untuk segera membersihkan noda.
Berbahagialah dengan tertawa, menikmati hari kerja dan berlibur merupakan alat-alat pembersih. Sedangkan pewanginya adalah ikhlas dan sabar.
Kepuasan bersumber dari hati. Orang yang memiliki beban pikiran dan perasaan akan sulit untuk mencari kebahagiaan. Tidak ada yang perlu dirubah apapun dari diri seorang selain membersihkan hatinya dari kekotoran. Jangan melipat-gandakan kesedihan, hapus kesedihan itu dengan kebahagiaan.
Sedikit saja memberikan peluang untuk tersenyum kepada diri sendiri dan orang lain merupakan hal yang sungguh mulia. Bukankah tersenyum itu mengikis kegundahan walaupun hanya sedikit?. Memperhatikan hal-hal kecil untuk berbuat kebaikan seakan-akan kita dapat melihat Tuhan tersenyum. Dan memang benar Tuhan tersenyum untuk kebaikan kita.
0 komentar:
Posting Komentar